Selasa, 13 Agustus 2013

" Nabilla Noor Faradilla "

Mana bisa bocah teristimewa ini begitu sangat begitu membekas di hati kami semuanya. Senyumnya-Tawanya-Manjanya-Juteknya-cerdasnya-bawelnya dan segala ciri khas tentang bocah ini sunggu luar biasa. Tiap Kali memandang foto-fotonya dan segala peninggalannya di kamar bocah ini sungguh menyiksakan perih. Sering kali dalam sadar masih saja belum percaya dan ikhlas kalau bocah ini sudah kembali ke Rahmatullah.
Zsi mungil biasanya aku memanggilnya, dan kami sekeluarga memanggilnya Mungil. Entah dari mana asal mula panggilan itu tercetus, keluar saja panggilan sayang kami kepada bocah ini. Dari masa kecil hingga akhir hayatnya bocah ini selalu meninggalkan kesan yang sangat mendalam.
11 Januari 2013 di hari jumat, semenjak dirawat inap selama 3 hari 2 malam di ruang Gamma itulah hari-hari kami bersamanya. Subhanallah Segala pertanda misteri dari ALLAH hampir-hampir aku mampu artikan, bahwa hari itu adalah hari perpisahan kami selama-lamanya bersama Zsi Mungil. Dari tiap detik dan menit aku lalui bersamanya masih saja terekam jelas didalam memori otakku. Tiap kata-kata yang dia lontarkan dan ekspresi manjanya benar-benar sangat masih aku ingat. Yaa ALLAH . . .
Alhamdulilah, Zsi Mungil ku tersayang berpulang kepada yang ber-Hak dihari yang baik Jumat Mubarok (Sayyidul Ayyam). Satu hal yang sangat aku syukuri dapat menjadi saksi dia berpulang dalam kondisi "Khusnul Khotimah" (Insya ALLAH), tak kulihat rasa sakit saat nyawa itu dicabut dan aku tidak melihat rasa takut saat Malaikat Izrail datang menjemput Zsi Mungil sungguh kenyataan yang indah begitu sahdu dan sangat halus sekali. Meskipun hampir 3 tahun lamanya dia berkutat dalam rasa sakit yang datang dan pergi tanpa bisa diduga, namun dia begitu kuat dan sabar menikmatinya. Andai saja sakit itu bisa aku tukar ke tubuh ini, dengan ikhlas aku bersedia menggantikannya.
 . . . Astagfirullahaladzim, ini sudah Takdir ALLAH dan sudah menjadi ketetepan-Nya aku harus menerima ini dengan ikhlas seikhlasnya. Aku yakin Zsi Mungil sudah mendapat tempat Terbaik Surga-Nya ALLAH karena dia anak yang istimewa dari segala kelebihannya yang dia miliki. sehingga dia menjadi Pelita dan Nyawa di keluarga kami, meskipun kami (keluarga) sekarang merasa pincang dan tertatih melalui hari-hari selepas kepergiannya Zsi Mungil. Mama dan Ayah sampai hari ini masih aku dapat tangkap rasa kehilangnya belum dapat hilang dari hati mereka. Apa yang telah mereka lakukan untuk mempertanggungjawabkan kewajibannya sebagai orang tua masih saja dianggap masih belum sempurna. Padahal lebih dari itu beliau sudah mencurahkan secara lahir batin melakukan yang terbaik demi kesembuhannya Zsi Mungil.
2013, akan banyak moment yang hampa terasa tanpa riuh riang bocah ini. Lebaran kali ini adalah Lebaran yang sangat teramat hambar tanpa mengurangi Hakikat Idul Fitri.  Andai saja manusia itu mampu membaca takdir, setidaknya tak merasakan rasa kehilangan ini.
Yaaa sudahlah, aku tak ingin terlalu larut dalam kedukaan yang menyesatkan ini. Aku percaya dan yakin bahwa zsi Mungil sudah bahagia dan nyaman di surga-Nya ALLAH. Zsi Mungil selalu hidup dan hidup dihati kami dan otak ini menemani ditiap nafas ini.
 . . . Nabilla Noor Faradilla, Zsi Mungilku Tersayang tak akan ada yang menggantikan sosokmu. Terima Kasih Guru Kecilku yang telah mengajarkanku banyak hal yang namanya Kesabaran, Keikhlasan dan Prioritas.
Al Fatihah . . . selalu akan aku kirimkan untuk mu sayang (bighug).
" We Always Love and Miss You My sweety Dear "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar