Jumat, 26 Juni 2015

TENTANG RASA

Muaranya rasa berakhir dihati,
Logika secerdas apapun tak bisa menyimpulkannya.
Tiada kata yang bisa dirangkai dengan sempurna untuk menyatakan tentang rasa.

Tak ada alasan yang bisa didapat, 
Dikala hati sudah mulai bergejolak tentang rasa,
Semuanya akan meresap dalam dalam dan tak bisa dicegah.
Tentang rasa yang hanya mampu dirasakan, 
Sejatinya rasa itu murni, tanpa syarat dan tulus.
Hanya gengsi dan ketidakjujuran diri yang merusak kemurnian tentang rasa.

Selayaknya, rasa itu biarlah dia mengembara dan menentukan arahnya,
Akan berbentuk atau berupa seperti apa adanya.
Pastinya akan indah terasa, meskipun kenyataan tidak memberikan kesempurnaan.
Akan ada harapan dan upaya yang dilakukan diluar kesadaran.
Konyol dan aneh akan menjadi penghiasnya.
Tawa - Tangis - Senang - Sedih - Bahagia - Kecewa - Optimis - Pesimis - Yakin - Galau, dsb.
Warna warni rasa yang akan menghampiri dan tak bisa dihindari.

*nikmatilah sgala rasa yang ada,


Kamis, 25 Juni 2015

KAMU - Killing Me Inside

 KAMU

Album : Killing Me Inside (Self Title)
Genre : Pop, Rock Modern, Screamo
Tahun Rilis : 2010
 
Ku berjalan hingga bosan
Yang aku rasakan
Kali ini ku temukan
Artinya hadirmu

Reff :
Kamu Kamu Sejukkan hatiku
Kamu Kamu Bintang dihatiku
Dan kamu disini
Saat dia telah pergi
Tak sanggup ku sendiri
Tanpamu disisiku . . .

Ku akui ku terlahir
Untuk bersamamu
Takkan bisa ku berdiri
Tanpamu disini

back to Reff:
 
Kamu Kamu Sejukkan hatiku
Kamu Kamu Bintang dihatiku

Kamu Kamu Sejukkan hatiku
Kamu Kamu Bintang dihatiku
 
Kamu Kamu Sejukkan hatiku
Kamu Kamu Bintang dihatiku



KAMU

Kau hadir diantara rintik hujan,
Masih teringat jelas sosok mu yang dingin menghipnotisku seketika waktu itu,
Makhluk seperti apakah dirimu itu?
Setidaknya dalam dimensi otak ku langsung mampu mencerna,
Misterius . . . iya kamu sosok makhluk yang misterius
Tak bisa menyimpulkan mu dari kulit luar dan perilaku yang nampak.
Kau manusia begitu unik dan penuh keistimewaan
Yang mampu menawan hati dalam pandangan pertama.

109 hari riuh riah kejadian dan rasa membelenggu dalam diam,
Berjibaku diantara isyarat,
Berbahagia dengan tatapan gengsi,

Aku terjebak dalam muara tak bertuan,
Tersesat diantara ketidaksadaran  . . . waktu itu.
Setelah kau tak di sini semuanya mulai nampak terlihat,
Aku menggila dan Aku rapuh . . . akan ketidakhadiranmu
Sgala yang terbiasa harus hilang sekejap begitu saja.
Aku bangkit dan berdiri sendiri menyesuaikan kekosongan ini,
Tanpa mu!
Meski berat setidaknya kamu selalu ada dihatiku.


*thanx bbm kau mjd media komunikasi kita  :)

Rabu, 24 Juni 2015

Tentang Rasa(ku)

Aku melihat di sisa bayanganmu yang masih tertinggal dipeluk mata
Kau apa kabarnya lama kita sudah tak bertemu?
Ada banyak hal dan waktu yang terlewatkan,
Namun aku hanya butuh 2 hal dari mu,
senyum manis dan tatapan sendu mu itu.

Dalam sayup diantara nyata dan alam sadar ku
Kau dan aku terperangkap dalam lingkaran kekonyolan
ini situasi yang tak bisa diterjemahkan, hanya mampu dirasakan
kita sama sama sedang bermain dalam kenyamanan dan kebiasaan
Aku tak berani berharap lebih atas rasa ini
Setidaknya tembok pelindung diri saat ini masih pelan pelanku bangun dengan kokoh
Aku tak ingin terperangkap dalam rasa yang semu,

ohhhhh . . . cinta selalu melemahkan ku, membuat tak berdaya
dan lagi aku bersembunyi dari kenyataan rasa yang ada.
Entah mengapa aku kembali lagi dalam kondisi seperti,
pada sosok seperti dia, sosok yang slama ini aku damba

ohhhh . . . kenyataan
ohhhh . . . takdir
seperti apa akhir kisah dari rasa ini???
bertahan atau harus berganti haluan???




Selasa, 23 Juni 2015

Dari Hati.

Marhaban Yaa Ramadhan . . .
Taon ini semakin tersadar betapa bahagianya menyambut bulan penuh suci ini Ramadhan. Ada kebahagiaan dan kedamaian yang terbesit didalam relung ini.
Yaa Allah , satu hal yang ingin aku capai tahun ini yaitu mengaji Al-Quran. Entah bagaimana caranya nanti solusi yang harus aku tempuh untuk merealisasikan ini, terkadang tiap kali ingin memulainya ada saja hambatan. Sampai dengan hari inipun aku belum menemukan petunjuk kemana dirimu berguru belajar dan mendalam agama yang sesuai dengan karakter.
Sebenarnya dalam hati ingin sejenak rehat dari hirup pikuk hal hal duniawi, ingin rasa berIstiqomah di pondok. Fokus belajar mendalami ajaran Islam, namun secara logis cukup rumit untuk dilakukan. karena ketergantungan pada hal hal dunia. 
Let it flow dululah . . . biarkan ini berjalan apa adanya dan sambil mencoba untuk lebih peka. Setidaknya ada pertanda kecil yang bisa menjadikan sebuah petunjuk. Nrima Ing Pandum . . . ndherek kerso'ne Gusti Allah.

*Always Blessing Me Yaa Robb dan Guide Me Being A Women Sholehah (aamiin)



Sabtu, 20 Juni 2015

Terdalam - Andra and The Backbone

 TERDALAM

*Album Andra And The Backbone (2007).

 
Hai . . . apa kabar sayangku,
lama sudah kita tak bertemu.
Masihkah dirimu, dendam padaku,
yang dulu melukaimu.

Ohh . . . maafkanlah semua,
tak pernah diriku sengaja,
ku tahu kau pasti luka dan merasa hina,
salahkan semua padaku, padaku!

(Chorus:)
Masihkah ada rasa itu yang dulu pernah terindah,
ku harap kau tak menghapus semua.
Karna ku tak kan pernah lupa,
semua yang pernah terindah,
Ku simpan dihatiku terdalam, terdalam . . .

Sabtu, 13 Juni 2015

Pondok Kopi Umbul Sidomukti Kab.Semarang

Hari minggu waktunya melebur diri dengan area pribadi, melupakan dan menanggalkan sejenak atribut riuh riahnya kerjaan dikantor.
Bersama cs kentel-ku kopetz dan bersama soulmate-ku Si jupri kita melaju keatas menuju sidomukti, tujuan utama waktu itu yaitu Pondok Kopi. Dari sekian waktu hal yang belum disinggahi di lembah pengunungan Ungaran. Yesss . . . akhirnya hari itu dengan modal dadakan kitapun sampai disana. Secangkir ice vanilla latte adalah jamu pertama pilih dan ditemani roti bakar coklatkeju, pisang crispy serta singkong keju. Beberapa menu itu cukup menjadi pelengkap menjemput sore.
Udara sejuk Ungaran cukup menghiasi suasana pondok kopi, riuh riah pengunjungpun hilir mudik . Hmmmm, salah hari seperti aku datang waktu itu, hari minggu terlalu ramai dan kurang nyaman untuk menikmati suasananya dengan khidmat. Namun setidaknya meja no.9 yang menjadi tempat favorit di situ bisa kita kuasai.
Let's see . . . ngopi cantik di Pondok Kopi. :) 


Brown Canyon (ala) Semarang.

Menikmati sore menjemput senja di timur semarang. Ini keajaiban buatan yang entah sengaja dibentuk sedemikian rupa membentuk sebuah keindahan bebatuan besar yang cukup mengesankan.
Brown Canyon, tempat wisata indie baru di timur semarang (pucang gading) melepas senja satu space yang nyaman untuk narsis. :) . . . Happy Holiday . . .

Sepotong Senja(ku).

Bianglala dan disuatu sore .

Dikala diri menyadari segala kebahagiaan perlu diraih, seiring itu juga cobaan juga menyertainya.
Ini apakah sudah menjadi satu paket satu kesatuan???
Aku sepertinya menuju dititik terbawah, satu lengah dan terhanyut dalam arus putus asa. Hangus sudah kekuatan ku selama ini, kesabaran-Optimis dan keyakinan.
Tuhan, Jangan lemahkan aku untuk saat ini.
Pegang Aku, Bimbing Aku dan Tunjukkan jalan untuk semua ini bisa ku lalui dengan senyuman serta rasa syukur.
Hidup selalu saja berputar, terkadang diatas kadang dibawah dan sering kali diantaranya. Selama poros dari sebuah keyakinan diri masih kuat tertanam, setidaknya mampu menikmati putaran kehidupan yang harus dijalani. Menunggu seperti senja yang sering menghadirkan keindahan atas ciptaan-Nya, langit menjingga dengan suasana sahdu yang menandakan akan adanya pergantian hari dari terang ke gelap. Selayaknya hidup seperti itu selalu ada keseimbangannya.
Yaa Allah Yaa Rahman Yaa Rahiim, hanya satu pintaku jadikan aku manusia yang slalu taat kepada-Mu, sehingga aku tak lupa untuk selalu bersyukur atas segala rasa, problematika dan anugerah-Mu. (aamiin) 


Jumat, 15 Mei 2015

Berbahagialah,

Ada hal yang mendadak nyelip diantara hati dan pikiran, harapan itu yang sempat ada dan kini kenyataannya tak akan mungkin terwujud.
Serasa kosong, hampa dan mati rasa.
Ngga nyaman dan nyesek didalam hati, hmmmmmmm kenapa seperti ini???
Seiring itu sgala memori tentang dia disaat canda-tawa bersama, berbagi cerita dalam secangkir kopi.
Yaaaa sudahlah, itu masa yang telah lalu dan tak akan bisa balik lagi. Segala nya sudah tak sama, sudah tak sama seperti dulu lagi.
Berbahagilah . . . yang telah menemukan kebahagianmu. Semoga akupun turut serta setelah ini menemukan kebahagian itu seperti dirimu.
Bismillah.


Jumat, 15 mei 2015

Kamis, 30 April 2015

Dont Give Up!!!

Ini seperti mengendarai motor dengan kencang tiba tiba meski tarik rem dengan erat, agar tak terjadi tabrakan dengan mobil didepan. Hari ini inilah yang sedang aku rasakan, ketidaknyaman didalam relung. Entah apa arti rasa yang aneh ini, namun ini sangat menyiksaku.
Kenyataan dan Praduga berkolaborasi meracuni otak ini, tebak menebak apa yang kebenaran dari sebuah kenyataan.
Tuhan, Aku pusing hari ini. Tak bisa berpikir jernih, aku tak mampu mengendalikan kacaunya relung ini.
Tuhan, Aku tak sanggup lagi berupaya atas doa doa itu.
Tuhan, sepertinya aku kalah dengan keputusasaan ini.
Tuhan, Tlong Aku!!! Kuatkan Aku!!! Kembalikan Keyakinan ini!!!

Hal inilah yang menjadi momok ketakutan ku terbesar yang selama ini aku khawatirkan. 
Dimana keberuntungan ku akan itu semuanya?????
Kenapa seperti ini harus berkali kali terulang lagi???
Aku harus bagaimana dan seperti apa???

Kekuatan doa itu, mulai tersisihkan dengan ketakutan yang mendominasi diri. Seolah olah aku harus menyerah dan tetep diam ditempat ini. Manusia hidup tanpa nyawa rasa lagi kah???
Atau melabelkan diri orang yang malang???

Tidak . . . ini tidak boleh terjadi. Ini bukan hal yang pertama yang terjadi, meski sulit meniti diri untuk bangkit dan berdiri dengan manis. Aku pasti bisa! Aku pasti mampu!
Aku percaya Tuhan-Ku masih menyayangi ku,
Aku percaya semuanya akan indah pada waktunya,
Aku percaya dengan bersabar segala harapan yang ada akan terwujud,
Aku percaya . . . Aku percaya . . . Aku percaya . . .  ini bisa ku lalui.
* Bismilah!!!*

Sabtu, 25 April 2015

JENGAH

Segala yang monoton pada akhirnya menghasilkan jengah, bosan dan tak bersemangat. Kebutuhan untuk menjadi dinamis sangat diinginkan dalam situasi seperti saat ini. Meskipun itu tidak mudah, namun harus dilakukan agar ritme kehidupan lebih warna.
Seperti biasanya aku melakukan dan menjalani apa yang meski dijalani, mengalir dan mengikuti aliran yang sudah menjadi bagian dari sebuah rutinitas.
Banyak hal yang sering kali dimodifikasi agar terasa nyaman dan fleksibel, dan terkadang pula mengabaikan demi sebuah kebaikan bersama. Konflik dari sebuah perbedaan sudut pandang silih berganti menjadi ujian yang cukup berat, tak mudah untuk mengklarifikasi agar memiliki kesamaan dan sedikit memiliki rasa pengertian dari perbedaan yang ada.
Saat sekarang untuk menjaga dan mengendalikan ego butuh perjuangan yang sangat kuat, menjadi sisi lain yang mencoba bersikap bijak.
Beberapa pertimbangan yang menjadi penghambat untuk sejenak tetap bertahan disini. Alasan yang logis dan realistis masih saja mendominasi otak ini. Sisi yang lain menyadari jika terlalu lama larut dalam zona nyaman ini semakin membuat mental ku tak berkembang. Sangat perlu penyegaran dan tantangan yang lebih berkualitas.
Kondisi dan situasi sekarang ini  mungkin akan menjadi sebuah training diri untuk lebih mendewasakan diri dalam berperilaku juga berpikir. Hal itu mungkin sisi postif yang mungkin aku bisa saring dari sekian lika liku kejengahan ini. 
Bertahan dan nikmati sejenak, untuk menguatkan jengkal langkah yang lebih luas.
Ganbatte!!!

Jumat, 24 April 2015

Pembawa Hujan

12 februari, waktu itu hari kamis.Seperti biasanya aku berjibaku dengan tugas pokok yang menyenangkan, bertemu dengan orang-orang baru dan menyelami karakter mereka. Namun di hari itu terasa aneh dan tak biasanya, segala kemampuan yang aku miliki serasa tak berfungsi. Ku temui kerumitan untuk masuk menembus dirinya, menyelami siapa dirinya.
Hampir delapan jam berdua bersamanya, hanya terdengar detak jantung yang berdetak lebih kencang dari biasanya. Dan rintik hujan mengawasi kebersamaan kita waktu itu.
Satu hal dari ketidaktahuan atas isyarat awal pertemuan itu, merubah dinamika ketenangan hati berubah seketika. Banyak hal yang tak ku temukan jawabnya waktu itu, hingga semuanya pelan pelan aku mampu menyiratkan apa arti rasa aneh itu.
Jatuh Cinta, dua kata sudah tak pernah kurasakan selama tiga tahun ini. Diantara pesimis, apakah hati ini bisa merasakan rasa itu. Ternyata tanpa diduga dan diminta semuanya hadir dalam sekejap. Meski dengan makhluk asing itu si Pembawa Hujan.
Apakah predikat "Pembawa Hujan" yang aku ibaratkan untuk sesosok makhluk asing ini sudah tepat? 
Dari kemarau panjang hati ini menanti tetesan penyejuk untuk menyegarkan hati yang tak lama gersang. Apakah Makhluk asing ini yang akan mampu menghidupkan ku lagi? Membangkitkan kembali kepercayaanku akan namanya c-i-n-t-a?
Entahlah, sampai hari ini aq masih bisa menerka dan menebak-nebak apa arti semua ini. Sedang ku susun paragraf paragraf kisah baru tentang aku dan dia. Bermuara ke mana, ini sedang aku telusuri. Berharap ada keberuntungan dan kesimbangan yang nyata atas rasa ini.
Hujan dan kopi sudah memberi isyarat nyata atas kemantapan diri untuk fokus menujunya. Doa dan sedikit upaya untuk membentuk harapan menjadi sebuah kenyataan. Berharap Alam Semesta ini mendukung kami, dari waktu yang dipertaruhkan berharap akan terwujud. (Bismilah)


Schatzi

Schatzi,
Satu kata asing yang baru ku ketahui melalui seseorang menanyakan tentang makna itu.
Schatzi adalah kata gaul dari bahasa jerman yang berarti Sayang ; yang tersayang ; kekasih. Kata ini sering digunakan Hitler untuk memanggil kekasihnya. Sepertinya satu kata yang keren untuk dijadikan panggilan sayang.
Dan yang paling parahnya ini juga nama judul lagunya Slank. Kenapa baru tersadar kalo Slank punya lagu berjudul Schatzi.

"Schatzi . . . kembali. Schatzi . . . jangan pergi
Aku banyak membuatmu sedih. Maafkan aku . . .
Aku nggak akan bisa hidup tanpamu. Dan aku nggak mau!
Schatzi . . . kemari. . . O, Schatzi . . .  jangan pergi
Beri aku kesempatan, sekali lagi.
Akan aku buktikan. Semuanya pasti . . . Semuanya resmi . . .
Schatzi . . . kemari.Schatzi . . . jangan pergi."

Itu lirik lagu dari Slank dan lagunya pun galau habis. 
Ternyata dia slankers juga, setidaknya ini isyarat yang positif untuk awal dari kedekatan ini.
Seseorang yang baru aku kenal 2 bulan 15 hari. Makhluk Tuhan yang baru ku kenal yang supel Cool, cuek dan pasif waktu itu. Entah alasan apa tiba-tiba ada rasa yang diam diam menyusup memasuki relung ini dan itu yang ku sebut Falling in Love.  Virus cinta itu sudah bersarang direlung ini semenjak pertemuan spontan dan konyol saat dengannya. Ada rasa deg degan yang tak beraturan, salah tingkah, senyam senyum tak jelas dan obsesif komplusif. Parah ternyata virus ini menyerang, mendadak ritme perhatianku 180 derajat berubah saat mulai menyadari tentang rasa ini.

3 tahun berupaya untuk jatuh cinta lagi dan kini aku memiliki rasa itu. Wow, menyenangkan namun menyusahkan. Banyak pertaruhan yang aku lakukan melalui doa dan waktu. Dari optimis ke pesimis sampai ke optimis lagi dan balik lagi ke pesimis dan optimis lagi. Kenapa dengan Makhluk yang Istimewa seperti ini lagi??? Yang pastinya akan memerlukan jurus jurus jitu untuk mencari celah jalan agar semuanya ini ada respon. 
Di antara optimis dan pesimis, aku percaya dengan doa dan Takdir Allah. Karena rasa ini anugrah dari-Nya, tiba tiba muncul dan pelan pelan merekah di relung ini. Komunikasi kecil yang pelan pelan terbuka dan mementahkan ketidakmungkinan, ini yang menjadi semangat untuk berjuang.
Saat ini sedang menyusun paragraf cerita tentang aku dan dia, mencari kejelasan dari sekian tanda tanya yang sedang mengitari kami. Masih mendominisi kata "Apakah" menggelayuti dalam relung, dari sekian waktu dan jutaan manusia pada akhirnya hati ini jatuh kedalam dirinya.
Besar harapan kali ini aku mendapat keberuntungan dalam rasa ini, mendapatkan keseimbangan atas perasaan ini dan kebahagian yang aku nanti selama ini.


Lets see . . .  Bismilah

*dedicated to With*

 

Rabu, 08 April 2015

Double Wiskey Plus Tango

Sekian lama terlalu asyik dengan duniaku sendiri, menikmati sgala riuh riahnya kegilaan diri.
Kini kembali terusik dengan sebuah rasa yang disebut jatuh cinta.
Damn it!!!
Ini hal yang lama sudah aku lupakan bahkan tak pernah aku rasakan.
Lagi lagi dengan makhluk pasif, cuek, cool dan introvert.
Membuat mendadak rumit siklus kehidupanku beberapa hari ini.
Nyenyak tidur ku terusik, ketidakwarasan mulai terlihat jika terbayang sosoknya.
Malam terasa siang dan segala gerak geriknya tak ingin terlewatkan oleh mata ini.

Tak Nyaman, jika rasa ini aku merasakannya sendiri.
Dan dia masih stay cool pada posisi nya sekarang.
Ohhhh, makhluk seperti ini yang akan menguras energi diri.
Cukup memandangnya, saling lempar senyuman dan mencuri pandang secara sembunyi-sembunyi.
Terlihat Bodoh!
Namun menyenangkan. Ada Kebahagian yang turut hadir diantara kekonyolan itu.

Tuhanku, Pemilik Hati  . . . . kali ini aku ingin beruntung atas rasa yang sedang aku rasakan.

FIRASAT

Wahai, Hati . . .
Aku tak pernah secemas ini, tak pernah sekhawatir ini.
Firasat apakah ini???
Serasa ada bongkah besar mengganjal direlung ini, seakan-akan sgala daya terurai tak beraturan.

Wahai, hati . .  .
kenapa rasa ini aku bisa merasakan?
ada ketakutan dan kecemasan menyelimuti benak ini dan serta merta mengusik ketenangan diri.
Ini bukan tentang aku namun tentang dia, seseorang yang baru saja aku kenal dalam hidupku.
Mahkluk yang baru sebulan ini aku kenal,  tiba- tiba mengisi otak ini.
Apa arti ini, Wahai Hati???
Segala hal yang belum jelas dan tak bisa aku pahami secara logika,  mendadak aku mampu merasakan sgala tentang dia.

Wahai, Hati . .  .
Aku tak memiliki daya atau kemampuan untuk menelisik ini secara nyata.
Sebuah pertanda yang aku tunggu pun belum juga nampak.
Hanya untaian doa yang pelan pelan aku upayakan untuk menenangkan diri, menyelaraskan keresahan hati dan logika.

Wahai, Hati . . .
Apakah ini sebuah titik temu dari penantian panjang itu???
Apakah sosoknya yang mendekati sempurna itu yang menjadi jawabannya???
Apakah aku mampu bertahan lagi menunggu atas gejolak diri semakin tak menentu???
Apakah dia juga merasakan hal yang sama aku rasakan???

Wahai, Hati . . .
Bersabarlah . . . . .

Senin, 09 Februari 2015

Planet Asing

Duaribulimabelas,
sudah lama tak berjibaku dengan blog ini. seperti kangen yang tlah memuncak cukuplah tinggi, barulah hari aku bisa melemaskan jari jemari ini dalam blog ini disela-sela rutinitas kantor yang cukup sangat luang.
Senin kedua dibulan kedua di duaribulimabelas, banyak perubahan yang mendadak aneh.
Dari sekian hal baru kali ini untuk belajar membaca isi kepala orang lain bukan isi hatinya lagi, begitu banyak intriks dan problematika sengaja diciptakan. Entah buat apa tujuannya atau untuk hal apa, tak tau.
Masih menjadi penonton yang baik, hanya dibelakang dibalik ruang kelonggaran bisa mendiskusikan tentang situasi aneh ini.
Mungkin aku yang aneh atau lebai, namun emang aneh kondisinya. Sampai tertuang dalam blog ini masih saja terasa aneh, bisa juga manusia hidup namun tak merasa hidup. Hanya bisa menjadi mendengar,melihat dan merasakan saja.
Planet Asing ku sebut, hanya terdiam dipojokan beraktifitas dengan benda-benda mati disekitar meja dan headset Okaya sebagi teman baik menghabiskan waktu selama delapan jam.
Mungkin terasa dianggap dan tidak dianggap (perasaanku), tapi emang nampak seperti itu. Membosankan sangat dunia semacam apa ini, bisa-bisanya mencipatkan kondisi yang seperti ini.
Terlalu all out dengan karakter sendiri dikatakan aneh, kalo terlalu diam dan menarik diri dianggap punya masalah. Apakah harus seperti mereka berjaya dengan topeng topeng kemunafikan, atau bersembunyi dari kemurnian hati?
Biarlah itu dengan mereka, biarlah aku dengan seperti ini. Setidaknya tetap berpegang teguh pada pikiran yang positif, mengurai buah pikir atau persepsi yang negatif. Aku yakin ini semua ini ada ilmu dan pengalaman yang berharga sebagai bekal pendewasaan diri atau kemuliaan hidup.