12 februari, waktu itu hari kamis.Seperti biasanya aku berjibaku dengan tugas pokok yang menyenangkan, bertemu dengan orang-orang baru dan menyelami karakter mereka. Namun di hari itu terasa aneh dan tak biasanya, segala kemampuan yang aku miliki serasa tak berfungsi. Ku temui kerumitan untuk masuk menembus dirinya, menyelami siapa dirinya.
Hampir delapan jam berdua bersamanya, hanya terdengar detak jantung yang berdetak lebih kencang dari biasanya. Dan rintik hujan mengawasi kebersamaan kita waktu itu.
Satu hal dari ketidaktahuan atas isyarat awal pertemuan itu, merubah dinamika ketenangan hati berubah seketika. Banyak hal yang tak ku temukan jawabnya waktu itu, hingga semuanya pelan pelan aku mampu menyiratkan apa arti rasa aneh itu.
Jatuh Cinta, dua kata sudah tak pernah kurasakan selama tiga tahun ini. Diantara pesimis, apakah hati ini bisa merasakan rasa itu. Ternyata tanpa diduga dan diminta semuanya hadir dalam sekejap. Meski dengan makhluk asing itu si Pembawa Hujan.
Apakah predikat "Pembawa Hujan" yang aku ibaratkan untuk sesosok makhluk asing ini sudah tepat?
Dari kemarau panjang hati ini menanti tetesan penyejuk untuk menyegarkan hati yang tak lama gersang. Apakah Makhluk asing ini yang akan mampu menghidupkan ku lagi? Membangkitkan kembali kepercayaanku akan namanya c-i-n-t-a?
Entahlah, sampai hari ini aq masih bisa menerka dan menebak-nebak apa arti semua ini. Sedang ku susun paragraf paragraf kisah baru tentang aku dan dia. Bermuara ke mana, ini sedang aku telusuri. Berharap ada keberuntungan dan kesimbangan yang nyata atas rasa ini.
Entahlah, sampai hari ini aq masih bisa menerka dan menebak-nebak apa arti semua ini. Sedang ku susun paragraf paragraf kisah baru tentang aku dan dia. Bermuara ke mana, ini sedang aku telusuri. Berharap ada keberuntungan dan kesimbangan yang nyata atas rasa ini.
Hujan dan kopi sudah memberi isyarat nyata atas kemantapan diri untuk fokus menujunya. Doa dan sedikit upaya untuk membentuk harapan menjadi sebuah kenyataan. Berharap Alam Semesta ini mendukung kami, dari waktu yang dipertaruhkan berharap akan terwujud. (Bismilah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar