Kamis, 10 Oktober 2013

Nabilla Noor Faradilla ( Zsi Mungil )

suatu itu aku ingin kau ada di sisiku,
suatu itu aku ingin memelukmu,
suatu itu aku ingin mendengarkan lagi celoteh manjamu,
suatu itu aku ingin berbagi cerita bersamamu,

 . . . andai saja,

nyata nya semua itu tak akan mungkin terjadi,
kau tak ada disini lagi,
alam dunia kita tlah berbeda,

dalam kenangan yang masih melekat,
senyum - tawa - celoteh mu yang masih terekam dalam benak.
hanya lalui itu aku bisa memeluk dan melepas kangen ini,

kau sosok Guru Kecilku Terhebat yang pernah ada,
kau Malaikat Pelita Hati yang pernah ku miliki,
kau Gadis Kecil kami Pengobat Hati yang Teristimewa,

Alhamdulillah Yaa Robb,
hanya 16 tahun dia ada diantara kami,
namun sungguh luar biasa arti kehadirannya,
terlalu istimewa gadis kecil kami ini,
begitu banyak hal warisan yang dia tinggalkan berwujud Kasih Sayang.

 . . . Kau tak tergantikan Zsi mungil sayangku,
(miss you so . . .)

10102013 - 11.39







Rabu, 09 Oktober 2013

Dikala Senja @Saung Laut - Semarang Utara












celoteh hati,

demi waktu yang berlalu,
demi rasa yang tersisa,
untuk mengungkapkan sgala hal yang bergejolak dalam relung,
aku disini ,
masih disini dalam kesendirian

wahai kau tulang rusuk ku,
dari sekian hati aku singgahi
dari sekian waktu aku menanti
dimanakah dirimu kini berada???
aku mulai lelah, aku mulai bosan dan aku mulai hampa

wahai kau tulang rusuk ku,
ku biarkan peluh ini slalu menemani sepiku
senyum dan tawa ku makin terasa tak bermakna
langkah kaki ini semakin kehilangan arah
hati ini mulai menggembara entah kemana

aku tak seimbang,
aku kesepian
diantara riuh riahnya gempita kehidupan ini
aku merasa belum sempurna
tanpa dirimu . . . wahai kau tulang rusuk ku

09102013 - 15.45






Senin, 07 Oktober 2013

S.A.H.A.B.A.T

Sahabat,
Tak perlu sederajat,
Tak perlu seiman,
Tak perlu sesuku,
Tak perlu seusia,
Tak perlu sejenis,
Tak perlu kemewahan ataupun kekuatan,

Sahabat,
yang dibutuhkan banyak pengertian bukan banyaknya kesamaan,
yang diperlukan adalah kritikan bukan sebuah sanjungan,
yang diinginkan perhatian bukan tuntutan,
Tak perlu komitmen atau sebuah ikrar,
Selalu mampu mengisi dikala sedih atau senang,
Tak perlu selalu wujud untuk sebuah pelukan,
Selalu ada dengan doa atau semangat,

Sahabat,
yang selalu mengisi hati ini,
yang selalu menghibur hati ini,
yang selalu menerima diri ini,
yang selalu memahami diri ini,

Sahabat,
warna warni nyata dalam sebuah kehidupan,
bertemu atau berpisah hanyalah siklus waktu nyata yang menjadi penghiasnya,
hakikatnya Sahabat selalu ada dan ada di dalam hati,
tak akan lekang oleh perputaran waktu atau zaman, bahkan pekembangan diri.


07102013 - 15.58






Masih saja,

Setiap dalam Diam dan Sepiku,
Slalu saja sgala tentang Dia,
Bertubi-tubi melekat kembali di benak ini,
Apakah dia masih menginginkanku (kangen)?
Ataukah diriku yang sebenarnya masih ingin bersamanya???

Entahlah . . .
Tiap kali ku bertanya pada hati ini,
Hanya jawaban itu yang ku temukan,
 . . . Semua itu sudah menjadi kenangan,
 . . . Semua Tentang Dia adalah masa lalu.
 . . . Semua itu sudah berakhir kini.


07102013 - 15.22





Cukup,

entah mengapa dari waktu yang tlah terurai,
masih saja semua itu masih seperti hari kemarin,
baru saja terlalui dan aku rasakan,
ini dejavu atau hanya sekelumit ketidaksadaran

dia . . . dia . . . dia
mengapa semua itu masih tentang dia

ku cukup semua rasa ini untuk harus berhenti disini,
kembali ke jalur yang dimana semestinya berada,
mulai kembali ke awal,
melepaskan semua masa yang tlah lalu

dia . . . dia . . . dia . . .
Berbahagialah semua kenangan diantara kita,
Cukup disini dan sampai disini saja,
Andaikan sgala diantara kita terkiaskan,
Cukup sebagai rasa kangen,
Aku rasa itu sudah cukup

07102013-11.31



realita "dewasa"

Sudah beberapa malam ini ilusi-ilusi semu menghantui ketenangan hati. Semenjak sebuah cerita tanpa sengaja terurai sudah. Persepsi terhadap orang lain itu Ibarat kita dapat kado, setelah kita buka bisa saja kita suka dengan isinya  dan bisa juga kita tidak suka dengan isinya. Berbagai macam karakter serta perilaku yang selalu nampak tidak sama, selama ada respek dan saling menghargai (tepa slira) seharusnya tidak akan jadi permasalahan satu sama lain dalam berinteraksi satu sama lain.
Beradaptasi dalam lingkungan selalu saja dinamis, terlalu banyak perubahan dan perkembangan secara mendadak. Siap atau tidak siap diri harus mampu menghadapinya. Dari hal ini aku makin paham dunia orang dewasa itu "jlimet" harus dengan kesadaran penuh adanya koordinasi hati dan otak yang seimbang. Slogan diri dari dulu yang selalu nempel dikening "be your self" ternyata itu begitu berarti untuk saat ini, dan hebat benar pencetus rangkaian tiga kata itu begitu ampuh sebagai sejata pertahanan diri. Entah mengapa masih sering tidak sadar tiga kata itu menjadi matra paling dahsyat akhirnya, dikala ketidakjelasan menimbulkan pertempuran hati dengan orang lain.
Sering kali aku heran, mengapa ada tipe manusia yang hobinya menyakiti orang lain dengan sengaja. Selalu merasa puas dan bahagia jika target kejahilannya terusik bahkan tersakiti.
Begitulah bergelut dengan dunia orang dewasa dan menuju dewasa, meski perlu banyak memiliki amunisi kesabaran dan bijak dalam melihat serta menyimpulkan segala permasalahan yang terjadi.
Tuhan, jagalah hati ini selalu dalam kondisi yang baik dan otak ini selalu sehat sehingga aku bisa menjadi manusia yang lebih beradab dan bijaksana.