Senin, 09 Februari 2015

Planet Asing

Duaribulimabelas,
sudah lama tak berjibaku dengan blog ini. seperti kangen yang tlah memuncak cukuplah tinggi, barulah hari aku bisa melemaskan jari jemari ini dalam blog ini disela-sela rutinitas kantor yang cukup sangat luang.
Senin kedua dibulan kedua di duaribulimabelas, banyak perubahan yang mendadak aneh.
Dari sekian hal baru kali ini untuk belajar membaca isi kepala orang lain bukan isi hatinya lagi, begitu banyak intriks dan problematika sengaja diciptakan. Entah buat apa tujuannya atau untuk hal apa, tak tau.
Masih menjadi penonton yang baik, hanya dibelakang dibalik ruang kelonggaran bisa mendiskusikan tentang situasi aneh ini.
Mungkin aku yang aneh atau lebai, namun emang aneh kondisinya. Sampai tertuang dalam blog ini masih saja terasa aneh, bisa juga manusia hidup namun tak merasa hidup. Hanya bisa menjadi mendengar,melihat dan merasakan saja.
Planet Asing ku sebut, hanya terdiam dipojokan beraktifitas dengan benda-benda mati disekitar meja dan headset Okaya sebagi teman baik menghabiskan waktu selama delapan jam.
Mungkin terasa dianggap dan tidak dianggap (perasaanku), tapi emang nampak seperti itu. Membosankan sangat dunia semacam apa ini, bisa-bisanya mencipatkan kondisi yang seperti ini.
Terlalu all out dengan karakter sendiri dikatakan aneh, kalo terlalu diam dan menarik diri dianggap punya masalah. Apakah harus seperti mereka berjaya dengan topeng topeng kemunafikan, atau bersembunyi dari kemurnian hati?
Biarlah itu dengan mereka, biarlah aku dengan seperti ini. Setidaknya tetap berpegang teguh pada pikiran yang positif, mengurai buah pikir atau persepsi yang negatif. Aku yakin ini semua ini ada ilmu dan pengalaman yang berharga sebagai bekal pendewasaan diri atau kemuliaan hidup.